Akhir tahun 2017 yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Dataran Tinggi Seko di Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Meski secara administratif berada di Provinsi Sulawesi Selatan, secara geografis Seko berada persis di perbatasan dengan Sulawesi Tengah. Lokasinya nyaris persis berada di tengah pulau Sulawesi. Kontak saya di Palopo, Kota dengan akses terdekat ke Seko, memberi saya dua opsi untuk menuju ke Seko: perjalanan darat dengan menggunakan “ojek” yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk melalui jalur offroad yang mendaki menembus hutan dan sungai selama 2-3 hari perjalanan atau menggunakan penerbangan perintis (Susi Air) selama kurang lebih 30 menit dengan kemungkinan tidak bisa mendarat kalau cuaca tidak memungkinkan. Memilih perjalanan antara 2-3 hari atau 30 menit harusnya harusnya bukan hal yang pelik. Namun pengalaman sekali mencoba penerbangan perintis tahun 2014 membuat saya berfikir dua kali untuk memilih opsi penerbangan perintis. Apalagi kontak saya Palopo menegaskan penerbangan ke Seko sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Jadinya saya memilih perjalanan darat yang mungkin bakal jadi satu cerita sendiri (Sebagai informasi “ojek” ke Seko dikenal sebagai layanan ojek termahal se-Indonesia. Tarif yang saya bayar pulang pergi Palopo-Seko mencapai total Rp 3 Juta).
[Read more…] about Uji Nyali Penerbangan PerintisAmpana Pintu Masuk ke Togean
Sekitar bulan Februari 2018 lalu saya melakukan perjalanan (business trip) ke Ampana, sebuah kota pelabuhan yang berada di pesisir teluk Tomini dan merupakan ibu kota kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. Kota ini lebih dikenal sebagai salah satu area transit terdekat menuju ke Kepulauan Togean, sebuah kawasan taman nasional laut yang belakangan semakin dikenal sebagai tempat yang sangat indah untuk aktivitas diving dan snorkeling. Silahkan google sendiri Kepulauan Togean, karena sayangnya saya tidak melipir ke Togean meski sudah selemparan batu saja dari Ampana. Ya, mau gimana lagi, ini kan business trip yang didanai kantor bukan wisata dimana saya bisa bebas menentukan mau pergi kemana kan hehe.
[Read more…] about Ampana Pintu Masuk ke TogeanChaletOS: Solusi Kebuntuan Laptop Jadul Dari Ubuntu
Sebetulnya udah lama banget pengen nulis tentang Linux dan terutama Ubuntu. Ada kali udah niat nulis ini sejak 10 tahun lalu..hahahahaha. Ada kenangan yang sangat personal setiap gw dengan bangga dan berbusa-busa cerita soal kerennya Linux dan Ubuntu ke orang-orang (yang sial banget harus denger gw ngomong wkwkwkw). Awalnya pas terdesak harus lulus pas kuliah S1 di Depok dulu, berhubung waktu itu udah nyaris menghabiskan jatah kuliah 6 tahun hehe. Ada pengalaman pahit banget waktu pas tiba-tiba laptop murah merek Axioo yang gw pake buat nulis skripsi tiba-tiba ngadat. Ya maklum aja sih, selain laptop murah dengan spesifikasi alakadarnya, sebagai mahasiswa kere, gak ada budget juga buat beli OS Windows asli, apalagi beli anti-virus keren nan mumpuni. Jadi sebetulnya memang udah jadi resiko sih kalau tiba-tiba lapotop satu-satunya itu tiba-tiba ngadat.
Kebon Benteng Cikalong Kulon
Saya punya cita-cita jadi petani. Awalnya saya cuma membayangkan bertani, tinggal di kaki gunung yang sejuk, hening, dan jauh dari hingar bingar kota adalah kemewahan paripurna. Lalu motivasi bertambah setelah lamat-lamat mengeja bioregionalisme. Memakan apa yang kita tanam dan menanam tidak lebih dari apa yang kita butuhkan adalah bagian dari kearifan pola hidup leluhur, dan penghormatan terhadap pola hidup berkelanjutan yang pernah ada dan diterapkan di sebuah wilayah adalah bagian dari penghayatan bioregionalisme. Saya belum bisa sampai pada level itu. Tapi merasakan pengalaman memakan apa yang terhampar di pekarangan rumah pernah saya rasakan saat tinggal di “Benteng” Pegadaian Cikalong Kulon, Cianjur tahun 1990-1995.
[Read more…] about Kebon Benteng Cikalong KulonRasa Aman Semu Cikalong Kulon
Pagi hari di tahun 1994. Cikalong Kulon, Jawa Barat… Di kota kecamatan kecil ini, pagi tak hanya ditingkahi oleh kokok ayam jantan yang dengan pongah memecah kesunyian. Ada suara lain di sana yang membuat pagi terasa lebih khas. Kelelawar.
Suara berderit ribuan kelelawar yang bergerombol kembali ke sarang mereka di gedung tua bekas peninggalan Belanda yang kini beralih fungsi menjadi gudang penyimpan barang gadaian yang dikelola oleh Pegadaian, perusahaan jawatan milik negara. Jangan bayangkan gudang ini berisi emas atau barang elektronik mahal layaknya gudang-gudang rumah gadai di kota-kota besar. Lebih dari setengah ruangan gudang besar ini diisi oleh tumpukan kain yang digadaikan oleh warga. Agak tidak tega rasanya kalau aku sebut itu tumpukan kain rombeng. Tapi begitulah adanya. Dalam kondisi normal, kain butut yang warnanya sudah pudar ini harusnya bukan barang yang bisa diagunkan ke rumah gadai untuk memperoleh sedikit rupiah.
[Read more…] about Rasa Aman Semu Cikalong Kulon