Tidak ada tempat yang lebih menyenangkan selain perpustakaan yang hening dengan deretan buku yang tersusun rapi di rak-rak yang tinggi menjulang. Aroma kertas tua yang menguar ke udara menambah suasana magis perpustakaan, seolah mengundang pengunjungnya untuk bertualang menembus waktu dan lintasan sejarah. Menceburkan diri ke dalam kolam pengetahuan, meresapi herorisme para pendahulu, atau sekedar berasyik masyuk membaca romansa para pencinta.
Saya pernah mampir ke perpustakaan yang diyakini sebagai perpustakaan, di era modern, yang punya koleksi terbanyak di dunia: The Library of Congress di Washington, DC. Sempat juga “mondok” di perpustakaan kampus the University of Sydney yang buka 24 jam dan sangat memanjakan kami, para mahasiswa-nya, dengan berbagai fasilitas yang membuat kami senyaman di rumah, selain tentunya koleksi buku yang melimpah. Saya juga pengunjung rutin perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah Jakarta. Pernah juga saya terdaftar sebagai member dari perpustakaan sekolah filsafat dan teologi di bilangan Rawasari yang penuh dengan calon-calon imam yang rendah hati dan membaca dengan kekhidmatan melebihi orang kebanyakan. Semua perpustakaan itu meninggalkan kesan mendalam pada diri saya, tapi tak ada yang bisa mengalahkan Perpustakaan Pusat UI lama.
[Read more…] about Pengetahuan dalam genggaman: Perpustakaan dan membaca zaman now